Untuk memainkan sebuah game dibutuhkan interface agar terjadi
interaksi antara pemain dengan dunia game itu sendiri berupa input dari pemain
dan output yang diberikan oleh game. Dalam AlfaBit game, input yang bisa
digunakan oleh pemain adalah mouse. Mouse ini digunakan untuk meng-klik
kelinci mana yang sesuai dengan suara yang dikeluarkan yang menjadi sasaran
dijatuhkannya wortel. Pemain juga diberikan kesempatan untuk memilih level mana
yang ingin pemain tersebut mainkan. Seperti yang sudah dipost sebelumnya, dalam
AlfaBit game ini menang kalah ditentukan oleh jumlah bintang ketika pemain
menyelesaikan satiap level, apabila bintang yang didapatkan diakhir level tidak
sempurna, maka pemain diberikan kesempatan untuk dapat mengulangi level
tersebut. Itulah input fisik yang bisa digunakan oleh pemain dan virtual
interface yang diciptakan dalam game tersebut.
Seperti pada game-game bergenre edukasi yang lainnya,
tampilan dari AlfaBit game ini dibuat lucu dan menarik agar pemain (dalam hal
ini sasarannya adalah anak-anak yang baru mengenal alfabet) dapat menikmati
game ini. AlfaBit game ini juga memberikan kembali informasi kepada pemain,
yang secara dramatis dapat mengarahkan pemain untuk melakukan langkah
selanjutnya yang sering disebut feedback. Feedback yang diberikan dalam AlfaBit
game ini adalah kelinci akan bergerak apabila di-klik sehingga pemain
dapat terarah untuk meng-klik kelinci tersebut.
Feedback lainnya pemain diberikan suara dari huruf yang harus
ditebak dan mengarahkan pemain untuk meng-klik kelinci yang sesuai
dengan suara yang diminta. Dalam hal nyawa dari pemain, dapat diketahui dari
warna background. Apabila warna background sudah berwarna merah berarti pemain
tinggal memiliki satu nyawa sehingga dapat membuat pemain waspada untuk tidak
salah lagi dalam meng-klik kelinci mana yang sesuai dengan suara yang
dikeluarkan.
Untuk tutorial dan cerita singkat dari AlfaBit game ini sudah
ditampilkan pada saat pemain memulai game ini.